Profil Glico, Dari Inovasi Kecil Menjadi Raksasa Camilan Dunia

Glico adalah nama besar dalam industri makanan ringan yang dikenal hampir di seluruh dunia. Produk-produknya seperti Pocky, PRETZ, dan Almond Chocolate telah menjadi ikon camilan yang disukai berbagai generasi. Namun, di balik kesuksesan tersebut, Glico memiliki sejarah panjang dan penuh inovasi sejak berdiri pada tahun 1922. 

Di bawah ini akan mengulas perjalanan inspiratif Glico dari masa ke masa, menelusuri akar inovasinya, kebangkitan pasca-perang, hingga strategi global yang menjadikannya pemimpin industri makanan ringan dunia.

Profil Raksasa Camilan Dunia Glico

Awal Mula Glico dan Visi Kesehatan Sang Pendiri

Pada tahun 1919, Mr. Ri-ichi Ezaki melakukan eksperimen terhadap kaldu tiram dan menemukan kandungan glikogen yang tinggi. Temuan ini menjadi titik awal dari ide cemerlang untuk menciptakan produk makanan yang dapat memberikan manfaat kesehatan. Ia kemudian mengembangkan Glico Caramel, camilan pertama yang mengandung glikogen, yang ditujukan untuk mendukung kesehatan tubuh, terutama bagi anak-anak. 

Ide ini semakin kuat ketika putranya berhasil pulih dari tifus berkat konsumsi glikogen. Semangat dan nilai kemanusiaan inilah yang kemudian melandasi berdirinya Glico secara resmi pada 11 Februari 1922. Produk Glico Caramel pertama kali dipasarkan di Mitsukoshi Department Store, Osaka, dengan slogan: “Enhance health through food!”. 

Bangkit dari Kehancuran dan Menjadi Inovator Baru

Perjalanan Glico tidak selalu mulus. Ketika Perang Dunia II melanda, semua fasilitas produksi Glico, baik di dalam maupun luar negeri, hancur total. Namun, semangat tidak luntur dari sang pendiri. 

Dengan keyakinan bahwa Glico adalah aset utama yang tersisa, Mr. Ri-ichi Ezaki memulai kembali usaha dari awal. Produk Bisco menjadi camilan pertama yang diproduksi kembali, disusul oleh Glico Caramel. Tidak lama setelah itu, Glico mulai memperkenalkan produk-produk legendaris lainnya seperti Almond Chocolate, PRETZ, dan Pocky. 

Setiap produk baru yang diciptakan selalu membawa nilai inovatif, rasa khas, dan kualitas yang konsisten. Era ini menjadi masa di mana Glico menunjukkan kemampuan bertahan dan berinovasi dalam situasi paling sulit. Glico tidak hanya bangkit, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pelopor dalam dunia camilan.

Era Pertumbuhan dan Inovasi Produk yang Semakin Beragam

Seiring dengan pemulihan ekonomi Jepang pascaperang, Glico memasuki fase pertumbuhan pesat pada tahun 1970-an hingga 1990-an. Fokus perusahaan mulai bergeser dari sekadar camilan ke berbagai produk dessert dan minuman. 

Inovasi produk seperti Putchin Pudding, Panapp, dan Café au Lait menjadi favorit masyarakat. Selain itu, Glico juga meluncurkan Seventeen Ice, produk es krim yang sukses meraih popularitas luas. Tidak hanya berkembang dari segi produk, Glico juga memperkuat kapasitas penelitian dan pengembangan dengan membangun laboratorium khusus. 

R&D menjadi bagian penting dalam setiap inovasi, memastikan kualitas, rasa, dan kandungan gizi produk-produk baru. Era ini menandai Glico sebagai perusahaan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang terus berkembang, sekaligus mempertahankan prinsip dasar: makanan lezat yang menyehatkan.

Memasuki era 2000-an, preferensi konsumen berubah secara signifikan. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan mulai memperhatikan asupan kalori, kadar gula, serta manfaat fungsional dari makanan yang dikonsumsi. Glico merespon hal ini dengan cepat dan efektif. Mereka mulai mengembangkan produk rendah kalori, tanpa gula, dan dengan manfaat tambahan seperti relaksasi serta pencegahan kerusakan gigi. 

Strategi ini berhasil membawa Glico menjadi merek yang tidak hanya digemari karena rasa, tetapi juga dipercaya karena kepedulian terhadap kesehatan. Inisiatif-inisiatif ini membuat produk Glico semakin diterima di pasar global. Dengan dukungan teknologi dan digitalisasi informasi, Glico mampu memperluas pasar internasionalnya dan menjangkau lebih banyak konsumen dengan berbagai latar budaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *