Tiap tanggal 1 Mei, berbagai negara di dunia memperingati Hari Buruh atau May Day. Tapi tahukah kamu apa sebenarnya sejarah Hari Buruh dan mengapa tanggal ini begitu penting bagi para pekerja?
Sejarah singkat Hari Buruh berawal dari perjuangan kelas pekerja di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Kala itu, jam kerja buruh bisa mencapai 16 jam per hari dengan kondisi kerja yang buruk dan tidak manusiawi. Pada 1 Mei 1886, ribuan buruh di Chicago melakukan demonstrasi menuntut jam kerja yang layak, yaitu delapan jam per hari. Aksi ini dikenal sebagai Haymarket Riot, karena terjadi kerusuhan yang menewaskan beberapa orang, termasuk petugas kepolisian.
Meskipun tragis, peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah gerakan buruh dunia. Tanggal 1 Mei kemudian dipilih sebagai simbol perjuangan hak-hak pekerja, dan secara internasional diperingati sebagai Hari Buruh.
Di Indonesia, Hari Buruh sempat dilarang dirayakan secara terbuka, terutama pada masa Orde Baru. Namun sejak tahun 2014, pemerintah menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional sebagai bentuk pengakuan terhadap pentingnya peran pekerja dalam pembangunan bangsa.
Peringatan Hari Buruh bukan sekadar hari libur. Ini adalah momen refleksi, solidaritas, dan penghormatan terhadap perjuangan panjang yang dilakukan oleh generasi pekerja sebelumnya. Di era modern ini, pekerja juga perlu membekali diri dengan keterampilan yang relevan, termasuk kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni.
Kesimpulan:
Sejarah Hari Buruh dan sejarah singkat Hari Buruh mengajarkan kita pentingnya perjuangan kolektif demi keadilan dan kesejahteraan di dunia kerja. Kini, perjuangan itu bisa dilanjutkan melalui peningkatan kompetensi pribadi.
Yuk, tingkatkan kemampuan bahasa Inggrismu bersama EF EFEKTA English for Adults! Dengan program belajar yang dirancang untuk profesional dewasa, kamu bisa menjadi pribadi yang siap bersaing di dunia kerja global. Gabung sekarang bersama EF EFEKTA English for Adults dan jadikan kemampuan bahasa Inggrismu sebagai alat perjuangan di era modern.