Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO ungkap ada sekitar 970 juta jiwa penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa. Ironisnya, riset kolaborasi antara WHO dengan International Labour Organization (ILO) menunjukkan 15 persen orang dewasa yang bekerja tercatat mengalami gangguan jiwa. Ada banyak penyebab kenapa pekerja rentan alami gangguan kesehatan jiwa.
Di antaranya tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat, lingkungan tempat kerja tidak menyenangkan dan sebagainya. Nah, besok sudah hari Senin kan, artinya pekerja mulai kembali ke alam nyata, berjibaku dengan pekerjaan. Yuk, tetap jaga kewarasan, agar mental kita tetap sehat. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman 4
Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 138 139 140 Evaluasi, Kurikulum Merdeka: Tema 2 Kemajemukan Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman 4 Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman 3
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 83 Kurikulum Merdeka: Kalimat Pelepasan Teks Prosedur Halaman 3 Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 75 Kurikulum Merdeka: Tabel 3.2 Halaman 3 Kunci Jawaban PAI Kelas 4 Halaman 93 Kurikulum Merdeka: Hijrah Halaman all
Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 120 125 Kurikulum Merdeka, Tema 2: Perkembangan Ekonomi Digital Halaman all Psikolog RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Jane Cindy Linardi, M.Psi., S.Psi pun bagikan cara terbaik bagi pekerja untuk menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat. Pertama, mengetahui kapan harus membatasi diri dari beban pekerjaan yang ditanggung.
Kedua, memiliki waktu untuk diri sendiri setelah pulang kerja atau saat akhir pekan. Ketiga, memiliki waktu tidur yang cukup. Keempat, rutin berolahraga dan melakukan aktivitas yang sesuai dengan hobi. Di sisi lain, kamu perlu tahu apa saja tanda lingkungan kerja sudah tidak mendukung kesehatan mental karyawan.
"Beberapa tanda lingkungan kerja tidak lagi mendukung kesehatan mental karyawannya," kata Jane. Beberapa tanda tersebut seperti: • Memberikan load pekerjaan yang berlebih, bahkan di luar jam kerja.
• Adanya senioritas sehingga menekan junior (karyawan baru) untuk melakukan hal hal di luar dari jobdesc nya. • Tidak mendukung pertumbuhan profesional. • Tidak menghargai personal boundaries karyawan (di tanggal merah, akhir pekan, waktu cuti, dan sebagainya).
Agar perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental karyawan, Jane ungkap perusahan perlu melakukan upaya tertentu. Seperti memastikan bagian human resource department (HRD) atau divisi sumber daya manusia memiliki psikolog industri dan organisasi Sehingga karyawan dapat melakukan konseling karyawan secara berkala.
"Sebab tidak semua perusahaan memiliki psikolog di bagian HRD," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.